FAKTADATANEWS – Menjelang datangnya musim kemarau bencana kekeringan saat ini tengah mengancam kalangan petani di Desa Cikuya Kabupaten Bandung.
Lahan sawah di desa itu, saat sudah mengalami kekeringan. Sebab, tidak terairi air yang berasal dari sungai.
Kepala Dusun (Kadus) Tiga Deny Darmansyah mengatakan, untuk kebutuhan warga di Desa Cikuya sudah memiliki Sarana Air Bersih (SAB).
Meski begitu, terdapat 4 RW yang belum memiliki SAB yaitu RW 01, 07, 11 dan RW 14.
Untuk embangunan SAB di 4 Titik tersebut akan segera dilakukan. Mengingat kebutuhan air bersih untuk warga sangat penting.
“Jadi kita tinggal menunggu tahap dua saja,” ujarnya.
Denny mengatakan, air bersih yang disalurkan ke warga berasal dari sumur bor. Namun, untuk mengantisipasi kekuaranngan air, Denny meminta agar warga menghemat penggunaan air.
Akan tetapi untuk saat ini Denny mengkalaim di Desa Cikuya belum ada masyarakat yang kekurangan asokan air bersih.
“Masyarakat insyaAllah teratasi soal masalah air,’’ujarnya.
Selain itu, untuk lahan pertanian yang ada di Desa Cikuya Kabupaten Bandung pihaknya sudah menekankan agar para petani bisa berbagi air penyaluran air yang berasal dari air sungai.
Selain itu, untuk mengantisipasi kekurangan pasokan air, pihaknya juga sudah mengajukan pembuatan sumur bor.
Sejauh ini untuk memenuhi kebutuhan air, para petani masih mengandalkan pompanisasi. Akan tetapi, menyedot air sungai dengan menggunakan pompa air membutuhkan waktu lama. Sedangkan keberadaan pompa air terbatas.
Kondisi ini mengakibatkan terjadi kecemburuan sosial. Sebab, masih banyak lahan pertanian yang sudah mengalami kekeringan karena kurang pasokan air.
“Kemarin jadi ada kelompok tani agar airnya giliran. Jadi diperkuat oleh desa menghindari kecemburuan sosial,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama mengtakan, kesiap siagaan menghadapi kekeringan sudah dilakukan.
Seluruh jajaran personel BPBD Kabupaten Bandung siap diterjunkan untuk memberikan pasokan air untuk warga.
Menurutnya, berdasarkan informasi BMKG, musim kemarau diprediksi terjadi di Agustus 2024 sampai akhir tahun nanti.
‘’Tapi, berdasarkan pemantauan dibeberapa kecamatan di Kabupaten Bandung masih ada yang turun hujan. Meski intensitasnya kecil,’’ ungkapnya. (zos)