Pegi Setiawan Akan Diperiksa Gunakan Alat Deteksi Kebohongan

  • Bagikan
Terduga pelaku Pegi Setiawan Pembunuhan Vina dan Eky masih terus berlanjut. Polda Jabar dilakukan pemeriksaan dengan alat deteksi kebohongan
Terduga pelaku Pegi Setiawan Pembunuhan Vina dan Eky masih terus berlanjut. Polda Jabar dilakukan pemeriksaan dengan alat deteksi kebohongan

FAKTADATANEWS – Proses penyelidikan kasus pembunuhan Vina dan Eky terhada terduga pelaku Pegi Setiawan masih terus berlanjut. Kali ini Polda Jabar akan melakukan pemeriksaan dengan menggunakan Lie Ditector atau alat deteksi kebohongan.

Kuasa Hukum Pegi Setiawan Toni RM mengatakan, Pegi setiawan akan diperiksa tes kebohongan kembali menggunakan alat yang disebut Poligraf.

Pemeriksaan akan dilakukan pada Rabu, 12/06. Akan tetapi, kuasa hukum Pegi masih menunggu surat undangan untuk melakukan pendampingan.

“Akan ada pemeriksaan poligraf atau tes kebohongan. Itu informasinya hari Rabu (12/6/2024) tapi kami tunggu undangan resmi penyidik,” ujar Toni.

BACA JUGA: Saka Tatal Ngaku Jadi Korban Salah Tangkap Kasus Pembunuhan Vina dan Eky, Polisi Harus Periksa!

Sementara itu, dilansir pada acara apa kabar Indonesia Malam tv One, Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri menkritik kepada pihak penyidik untuk menggunkan lie ditector tersebut.

Menurutnya, penggunaan alat deteksi kebohongan harus menyamakan persepsi dulu. Sebab yang Namanya kebohongan adalah sebuah perkataan yang tidak sesuai dengan kenyataan yang telah dilakukan atau diucapkan.

BACA JUGA: Brutal! Geng Motor Kembali Bikin Ulah di Kota Cimahi dengan Menyerang Warga

Dia menilai, alat penditeksi kebohongan ini pada faktanya tidak bisa mengukur fakta. Bahkan tidak melakukan perbandingan antara perkataan dan kenyataan pada obyek yang diperiksa.

Secara teknis alat Lie Ditector akan mengukur dan merespon fisiologis manusia sperti degup jantung, suhu badan, lebaran pupil dan indikator lainnya yang ada di dalam tubuh.

BACA JUGA: Beredar Foto Pelaku Pembunuhan Kasus Vina, Benarkah?

Untuk mengukurnya, jika terjadi kebohongan biasanya indikator grafik akan menunjukan pergerakan secara ekstrem. Dan hal ini bisa ditafsirkan sebagai indikasi kebohongan dan kejujuran.

Reza mencontohkan, Ketika Ketika diwawancara secara langsung biasanya akan cemas dan gugup. Hal ini bisa saja akan terindikasi dengan kebohongan.

‘’Bisa saja jadi cemas Ketika ngobrol, apalagi Ketika menghadapi pemeriksaan oleh penyidik,’’ ujarnya.

‘’Alat ini jangan dipakai dengan tujuan intimidasi sehingga akan tercipta stigma negative terhadap orang yang diperiksa,’’ tutup Reza. (zos)

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *