FAKTADATANEWS – Dalam Rapat Kerja Nasional ( Rakernas ) ke – V Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ), Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) tidak diundang dalam kegiatan tersebut.
Tidak diundangnya Jokowi dalam Rakernas PDIP, dipastikan oleh Ketua Steering Comittee (SC) Rakernas PDIP, Djarot Saiful Hidayat.
Menurut Djarot, Rakernas V PDIP saat ini sedang diselenggarakan di Ancol, Jakarta Utara selama tiga hari.
BACA JUGA: Komisi X DPR RI Akan Tanyakan Biaya UKT Perguruan Tinggi
“Panitia Rakernas PDIP memang tidak mengundang Presiden dan Waki Presiden, Kenapa, karena beliau sudah sangat sibuk dan menyibukan diri,’’ ujar Djarot.
Sementara itu, diketahui Presiden Jokowi memiliki kegiatan di Istana kepresidenan Yogyakarta. Pada malam hari Jokowi bersama istri dan cucunya jalan-jalan di Malioboro dengan menaiki delman.
Plt Deputi Protokol, Pers, dan Media, Yusuf Permana mengatakan, di Yogyakarta, kepala negara sudah punya beberapa agenda.
BACA JUGA: Walhi Protes Citarum Harum Jadi Contoh Keberhasilan
Sementara itu dalam Rakernas V PDIP Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyinggung mengenai etika dalam berpolitik.
Dalam pidatonya, Megawati bertanya kepada tiga partai politik yang tergabung dalam koalisi di Pemilu 2024 yang selalu setia bersama PDIP.
‘’Pileg, pilpres, sudah selesai, tetapi tentu saya ingin menanyakan, bapak bertiga bagaimana? ‘Saya masih terus mau ikut sama PDI Perjuangan’,” kata Megawati Sabtu (25/5).
Selanjutnya Megawati mengucapkan termakasih kepada pimpinan tiga partai, PPP, Hanura, dan Perindo atas kesetiaannya bersama PDIP.
“Dengan besar hati saya mengucapkan beribu-ribu terimakasih karena begitulah tata krama yang namanya di negara kita ini,” tutur Megawati.
Awalnya, Megawati mengatakan tidak mungkin menerapkan sistem koalisi. Sebab sistem katatanegaraan Indonesia merupakan sistem presidensial dan bukan parlementer.
Menurtnya, kerja sama dengan partai bukan mrupakan bentuk koalisi. Tapi, kata koaisi ini susah dihindari karna sudah menjadi kebiasaan.
”Jadi, saya bilang kepada mereka bertiga, kerja sama. Karena memang begitulah, tidak bisa koalisi. Karena kita sistemnya nanti parlementer,” (zos)